Minggu, 23 Juni 2013

Penyebab Pemanasan Global



Faktor penyebab pemanasan global adalah
1.      Pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batubara, gas alam, produksi semen)
Ketergantungan yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya jumlah gas karbondioksida ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan.

2.      Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Namun disayangkan, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.

3.      Kerusakan hutan (hutan menyerap CO2, api melepaskan CO2)
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah pohon semakin berkurang. Hutan sebagai tempat berbagai jenis pohon tumbuh semakin berkurang akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru bumi dan dapat digunakan untuk  mendaur ulang karbondioksida yang terlepas ke atmosfer bumi.

4.      Pertanian: Sawah tergenang menghasilkan CH4, Pupuk menghasilkan N2O, pembakaran sabana dan sisa pertanian
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.

5.      Peternakan: gas metana (CH4) dari kotoran ternak yg membusuk
Sektor peternakan adalah satu dari dua atau tiga penyumbang terbesar bagi krisis lingkungan yang paling serius dalam setiap skala, mulai dari lokal hingga global. Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen racun karbon dioksida, 65 persen nitro oksida, dan 37 persen gas metana yang dihasilkan karena ulah manusia. Gas metana menghasilkan gas rumah kaca 20 kali lebih besar dan nitro oksida 296 kali lebih banyak jauh di atas karbon dioksida. Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam

6.    Peningkatan Arus Pengungsian.
PBB melaporkan kenaikan jumlah pengungsi tertinggi karena perubahan iklimKomisi Tinggi urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) memperingatkan bahwa bencana alam sehubungan dengan perubahan iklim dan menyusutnya sumber daya alam seperti air membuat penduduk di negara-negara berkembang terpaksa mengungsi. Dengan menyusutnya gletser di Pegunungan Rwenzori Uganda dan di pegunungan Himalaya Nepal; menguapnya danau-danau di Mali Chad, serta Ethiopia; dan erosi tanah karena penggundulan hutan di Haiti. Para pengungsi di seluruh dunia naik sebesar 3 juta orang. Penelitian terakhir oleh Greenpeace menyimpulkan bahwa naiknya permukaan air laut, berkurangnya pasokan air, dan berubahnya musim hujan karena perubahan iklim dapat menyebabkan 125 juta penduduk Asia Tenggara kehilangan rumah dalam waktu dekat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar