http://fakultasteknik.narotama.ac.id
|
Gedung EDITT (Ecological Design in The Tropics) yang
dibuat oleh TR Hamzah & Yeang adalah bangunan yang ramah lingkungan.
Gedung berlantai 26 dibuat dengan bahan/ material yang
bisa di daur ulang dan 855 meter persegi lahan yang ada akan diletakkan panel
surya yang akan memenuhi sekitar 40% kebutuhan listrik di gedung ini.
|
Rencananya juga, arsitek bangunan ini juga berencana untuk
memanfaatkan "limbah" manusia untuk dikonversikan ke biogas. Selain
itu, hampir dari separuh dari luas gedung ini akan digunakan untuk menanam
berbagai macam tumbuhan organik.
Dan untuk kebutuhan penyiraman tanaman organik serta
penyiram di toilet, mereka menggunakan teknologi "rain water
harvesting" yaitu menampung air hujan yang nantinya akan digunakan untuk
keperluan tersebut. Dengan gedung seperti ini, mungkin sebagian orang yang
enggan tinggal di apartemen karena tidak ada taman/ kebun akan berubah
pikirannya
|
Sumber berita Eco
Architecture: Singapore to soon flaunt a vertical farm incorporated skyscraper -
See more at:
http://www.otakku.com/2008/10/17/editt-tower-in-singapore/#sthash.SLMQc5mM.dpuf
Salah satu ruang perkantoran yang menerapkan green buildingadalah Allianz Tower. Dengan desain environmental sustainable design (ESD), Allianz Tower dirancang berkonsep hemat energi dan ramah lingkungan.
Gedung perkantoran ini dirancang menggunakan kaca rangkap hampa udara, sistem pemanfaatan air hujan, dan teknik resapan air, hingga sistem pendingin ruangan yang hemat energi. Sebanyak 70 persen lahan Allianz Tower dipergunakan untuk ruang terbuka hijau.
Dengan hanya menggunakan 30 persen dari luas lahan, gedung bisa menekan global warming seperti mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari gedung bangunan. Rancangan arsitektur gedung meminimalisasi panas matahari sehingga memberikan kenyamanan bagi penghuni.
Sarana pendukung lain untuk melengkapi green building adalah lampu-lampu LED yang hemat energi. Selain itu, area gedung disediakan cobble stone sehingga tidak membutuhkan ventilasi secara mekanikal dan cahaya saat siang hari. Sekarang, pengembang mulai sadar dan serius menerapkangreen property.
Gedung perkantoran ini dirancang menggunakan kaca rangkap hampa udara, sistem pemanfaatan air hujan, dan teknik resapan air, hingga sistem pendingin ruangan yang hemat energi. Sebanyak 70 persen lahan Allianz Tower dipergunakan untuk ruang terbuka hijau.
Dengan hanya menggunakan 30 persen dari luas lahan, gedung bisa menekan global warming seperti mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari gedung bangunan. Rancangan arsitektur gedung meminimalisasi panas matahari sehingga memberikan kenyamanan bagi penghuni.
Sarana pendukung lain untuk melengkapi green building adalah lampu-lampu LED yang hemat energi. Selain itu, area gedung disediakan cobble stone sehingga tidak membutuhkan ventilasi secara mekanikal dan cahaya saat siang hari. Sekarang, pengembang mulai sadar dan serius menerapkangreen property.
(Solar Dezhou, bangunan yang menggunakan energi matahari untuk sistem pencahayaannya)
Sejumlah bangunan ini bisa dianggap memenuhi dua kriteria itu: nilai estetika dan ramah lingkungan. Seperti dikutip dari laman Mashable, inilah bangunan kantor masa depan yang ramah lingkungan.
Apple Spaceship Campus
Pada Agustus 2011, Steve Jobs mengajukan konsep kantor pusat Apple ini ke dewan kota Cupertino. Bangunan ini menjadi perhatian karena akan menjadi kantor dengan teknologi paling maju di dunia. Bangunan ini akan lebih luas dari Pentagon, di tanah seluas 260.128,5 meter persegi. Berbentuk lingkaran seperti stadiun sepakbola, di tengahnya akan diisi dengan kawasan hijau. Secara keseluruhan, kawasan hijaunya akan memiliki luas 80 persen dari keseluruhan luas bangunan.
NASA Sustainability Base
Berlokasi di Ames Research Center, Moffet Federal Airfield di Silicon Valley, gedung milik NASA ini menggunakan pembangkit listrik tenaga matahari sebagai sumber tenaga. Proyek senilai US$20 juta ini juga menggunakan materi daur-ulang. Suhu dan cahaya matahari pun didesain secara optimal untuk mengurangi tenaga listrik.
W57
Bangunan berbentuk seperti piramid ini dibangun untuk menjadi landscape unik di Manhattan pada 2015 mendatang. Pemilik gedung ini, Bjarke Ingels Group juga akan menjadikan kantor ini nyaman untuk dijadikan bangunan hunian. Untuk tempat hunian, akan dilengkapi balkon yang didesain menghasilkan pencahayaan alami. W57 akan menjadi titik hijau di tengah hutan beton New York.
Oregon Sustainability Center
Bangunan ini merupakan bukti ambisi kota Portland untuk jadi tuan rumah dari bangunan kantor paling hijau di dunia. Proyek senilai US$62 juta ini menjadi kantor pertama yang memiliki standar bangunan hunian. Salah satunya adalah dalam hal tak adanya tenaga listrik dan air yang terbuang percuma. Untuk menciptakan itu, bangunan ini pun akan dilengkapi dengan panel photovoltaic, yang mampu mengumpulkan sumber tenaga. Selain itu, bangunan ini juga akan memiliki tangki bawah tanah sebagai penadah air hujan, dan tenaga geothermal sebagai penghangat air.
LO2P
Dibangun di salah satu kota paling terpolusi di dunia, New Delhi, desain LO2P menjadi pemenang Kompetisi Pencakar Langut 2011 versi eVolo. Bangunan rumah kaca raksasa ini (atau bisa juga disebut taman tergantung) diharapkan bisa menjadi paru-paru bagi New Delhi, walau dibangun dari material yang berasal dari mobil-mobil bekas. Berbentuk seperti turbin, dengan kawasan hijau yang dibentuk melingkar, LO2P diharapkan bisa menyerap karbondioksida dari kendaraan di New Delhi
sumber: http://www.langitberita.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar